Meine Schrift

Bitte, Lesen Sie ! Das ist sehr Interessant

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter
  • Universitas Negeri Makassar

    Universitas Negeri Makassar, disingkat UNM adalah salah perguruan tinggi negeri di Makassar yang mencetak calon guru. UNM berdiri pada 1 Agustus 1961. UNM terdiri dari 9 Fakultas. Rektor pada tahun 2006 adalah Prof. Dr. H. M. Idris Arief, MS. dan selanjutnya Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd. (2008 - Sekarang)

  • Jerman

    Jerman adalah negara federasi terdiri dari 16 negara bagian. Setiap negara bagian diwakili pada tingkat federal dalam Bundesrat. Dari enam belas wilayah federal ini, tiga di antaranya adalah kota setingkat negara bagian. Jerman memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi (kira-kira dua setengah kali pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa

  • Komputer

    Menurut: Donald H. Sanderes, 1985 Sanderes berpendapat, komputer adalah sistem elektronik yang memiliki kemampuan memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program (OS/Operating System) yang tersimpan di didalam penyimpannya (stored program).

Twitter

Seorang pasien menggugat rumah sakit karena merasa didiskriminasi. Nama pasien itu tidak dimasukkan dalam daftar penerima donor jantung, karena dianggap tidak bisa berbahasa Jerman.

Hassan Rashow-Hussein sakit parah karena jantungnya sudah tidak kuat lagi. Warga Kurdi asal Irak yang berusia 62 tahun ini perlu jantung yang baru. Ia dirawat di rumah sakit di kota kecil Bad Oeynhausen di kota bagian Nordrhein Westfalen. Tapi rumah sakit itu menolak memasukkan Hussein ke dalam daftar penerima donor jantung. Alasannya, pasien tidak mengusai cukup bahasa Jerman untuk memahami perintah dokter jika operasi selesai dilakukan.
Pengacara Rashow-Hussein, Cahit Tolan kini mengajukan gugatan ke pengadilan, karena kliennya menjadi korban diskriminasi. "Setiap orang punya hak untuk menerima tranplantasi, selama ada keperluan medis", kata Tolan. "Jadi tidak boleh ada perbedaan karena status sosial maupun karena bahasanya."
Tapi rumah sakit di Bad Oeynhausen mempertahankan keputusannya. Direktur rumah sakit Jan Gummert menegaskan, penolakan itu sudah sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Ikatan Dokter Jerman, Bundesärztekammer.

Digugat karena diskriminasi
Dalam pedoman donor organ memang disebutkan, kesulitan berbahasa bisa mempengaruhi keputusan dokter. Karena setelah tranplantasi organ, pasien harus benar-benar menuruti petunjuk dokter tentang obat-obat yang harus diminumnya. Jika tidak, pasien bisa terkena dampak sampingan berbahaya, yang bisa mengakibatkan kematian. "Kami justru ingin melindungi pasien", kata Gummert.
Tapi soal kemampuan berbahasa, tampaknya masalah interpretasi. Karena Hussein kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain di kota Münster. Dan di rumah sakit ini, ia bisa masuk dalam daftar penerima donor jantung. Tim dokter menyatakan tidak ada kesulitan karena didampingi penerjemah. Setelah operasi, Hussein juga selalu akan didampingi saudara-saudaranya yang bisa berbahasa Jerman.
Pengacara Hussein, Cahit Tolan lalu mengajukan gugatan ke pengadilan dan menuntut pembayaran ganti rugi terhadap kliennya. Proses itu sudah berlangsung selama tiga tahun.
Sepakat untuk berdamai
Hari Jumat lalu (20/12/13) kedua pihak yang bertikai akhirnya sepakat menempuh jalan damai. Rumah Sakit Herz- und Diabeteszentrum (HDZ) setuju membayar ganti rugi sebanyak 5000 Euro. Tadinya pengacara Rashow-Hussein menuntut ganti rugi sampai 10.000 Euro.
Pengadilan di Bielefeld menyatakan, selama ini belum pernah ada proses semacam itu di pengadilan Jerman. Jadi jika gugatan dilanjutkan, prosesnya mungkin akan berlangsung selama bertahun-tahun. Hakim lalu mengusulkan agar kedua pihak berdamai


Keunggulan Jerman di Teknologi Medis

Krisis ekonomi tidak berpengaruh banyak bagi pertumbuhan pasar teknologi medis. Sebuah perusahaan Jerman terus meraup keuntungan, meski mulai menghadapi persaingan kuat dari perusahaan Cina dan Korea Selatan.
 Laboratorium Waldner di Allgäu
Laboratorium Waldner di Allgäu
Sudah tidak diragukan lagi kalau Jerman tergolong unggul dalam pasar otomotif dan teknik dunia. Seperti tercermin dalam angka ekspor pertahun. Namun banyak yang belum tahu kalau Jerman juga terdepan dalam industri perawatan kesehatan.
Pendorong kesuksesan
Kesuksesan teknologi medis, menurut Oliver Koppel dari Institut Ekonomi Jerman di Köln, adalah berkat riset yang intensif. Investasi bagi riset dan pengembangan di bidang tersebut berjumlah sekitar 8 persen dari angka penjualan, atau dua kali lipat dari rata-rata alokasi riset dan pengembangan untuk industri teknologi medis di negara lain.
Penerapan beragam hak paten juga berperan bagi kesuksesan Jerman di industri medis secara global. "Aplikasi hak paten Jerman di bidang teknologi medis naik tiga kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Peningkatan juga terjadi di angka penjualan. Dari data akurat di pasar global, kue-nya Jerman kira-kira mencapai 10 persen. Porsi yang sangat besar," ujar Koppel.
Kebangkitan Asia
Dari penjualan teknologi medis, seperti peralatan medis elektronik untuk menyokong tungkai atau tulang belakang serta implantasi sendi pinggul buatan, perusahaan-perusahaan Jerman menghasilkan 20 miliar Euro pertahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen atau 12 miliar Euro didapat dari pasar mancanegara. Dan saat ini, pesaing kuat semakin menjamur. Kebanyakan datang dari Asia, terutama Korea Selatan dan Cina. "Terutama aplikasi hak paten Cina di bidang teknologi medis tumbuh dengan sangat pesat. Selama ini kami memandang Cina sebagai negara yang tidak mengindahkan perlindungan hak paten. Dulu benar, tapi sekarang sudah tidak lagi. Perlindungan hak paten di Cina sejak bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia WTO di tahun 2000 jauh lebih baik. Dan Cina juga berkembang manjadi salah satu pasar utama. Meski Cina bisa dibilang masih diremehkan di bidang teknologi medis," jelas Koppel.
Kombinasi riset dan pengembangan dengan aplikasi hak paten tentu membawa sejumlah keuntungan. Namun ada juga kekurangannya, seperti pengelompokan yang terjadi di Jerman. "Sebagai contoh, pengelompokan di sektor teknologi medis sangat terlihat di Hamburg. Namun kombinasi yang kuat antara bisnis dengan sains tetap menjadi daya jual yang unik bagi Jerman. Produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat tinggi sehingga ada permintaan secara spesifik di pasar global."
Pemimpin pasar
Jerman saat ini juga menjadi produsen terbesar di Eropa bagi fasilitas laboratorium. Waldner, perusahaan yang bermarkas di wilayah Allgäu, adalah perusahaan Eropa terbesar pertama dan terbesar kedua di dunia setelah perusahaan Amerika, Thermo Fisher Scientific. Sebagai grup, Waldner memiliki 12 anak perusahaan. Produksi mesin bagi fasilitas laboratorium menjadi bagian besar dari bisnis Waldner. Tahun lalu saja, lini produksi tersebut menyumbangkan 13 juta Euro bagi total pemasukan. Direktur Waldner, Helmut Hirner, menjelaskan, "Semua perusahaan farmasi besar di dunia adalah klien kami. Seperti GlaxoSmithKline di Inggris, Pfizer di Amerika dan di Jerman ada Böhringer, Roche, dan sektor kimia BASF. Selain itu ada juga institusi riset besar seperti Helmholtz, Fraunhofer, universitas-universitas besar, Pusat Riset Kanker di Heidelberg. Mereka adalah pelanggan kelas kakap kami."
Ekspor berperan besar dalam pemasukan Waldner. Tahun 2010, setengah dari total angka penjualan didapatkan dari pasar mancanegara. Tak heran, Waldner mampu mengisi kekosongan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat. "Kami membentuk sebuah komunitas di Mumbai, India, dua tahun lalu. Saat itu pasar India mulai melirik segmen premium fasilitas laboratorium, begitu juga dengan Cina. Namun kami ingin memasarkan produk ke seluruh wilayah Asia dari India. Sejak bulan Mei tahun ini, kami membuka kantor di Dubai, karena pasar Arab akan menjadi pasar dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dalam 10 tahun ke depan," tukas Hirner.

Pasar bagi sektor kesehatan akan terus tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun mendatang. Terutama di negara-negara berkembang, karena warganya semakin tua, maka pengeluaran bagi kesehatan pun semakin besar.


Berlin dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (GDR) atau Jerman Timur pada tahun 1961.Tembok ini didirikan untuk memisahkan sekaligus mengisolasi Berlin Barat, wilayah yang dikontrol oleh Perancis, Amerika, dan Inggris. Tembok Berlin berdiri sampai tahun 1989, sebelum akhirnya diruntuhkan seiring dengan keruntuhan Tirai Besi Uni Sovyet. Tembok ini sering digunakan sebagai contoh isolasionisme ekstrim dan menjadi pukulan diplomatik serius bagi hubungan antara Soviet dengan seluruh dunia. Setelah Perang Dunia II, Jerman diduduki oleh Dewan Pengawas Sekutu sementara dilakukan upaya stabilisasi dan pembangunan kembali. Sebagai bagian dari kesepakatan, Uni Soviet diberi kontrol atas sebagian Jerman yang kemudian dikenal sebagai Jerman Timur, sementara kekuatan-kekuatan non-komunis mengontrol Jerman Barat.
Berlin, sebuah kota besar yang terletak di Jerman Timur juga dibagi menjadi dua bagian. Adanya wilayah yang dikontrol sekutu di tengah-tengah Jerman Timur membuat semua pihak berada dalam situasi yang tidak nyaman. Jerman Timur takut bahwa kekuatan Barat mungkin mencoba mengambil alih Jerman Timur, melalui Berlin Barat yang dikusai sekutu.
Di lain pihak, sekutu khawatir terhadap keselamatan penduduk dan pekerja di Berlin Barat, wilayah yang berada di tengah-tengah Jerman Timur. Akses ke Berlin telah dibatasi sebelumnya, terutama pada tahun 1948, ketika beberapa negara Barat dipaksa menggunakan angkutan udara untuk memasok berbagai kebutuhan ke Berlin Barat. Sebagian warga Jerman Timur juga melihat Berlin Barat sebagai wilayah penuh harapan, berusaha menyeberang kesana untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik. Pemerintah Jerman Timur segera menyadari bahwa mereka mulai kehilangan kontrol atas warga negara mereka dan mulai membangun tembok untuk memblokade Berlin Barat.
Tembok Berlin dirancang untuk meniadakan akses ke Berlin Barat dari Jerman Timur. Tembok ini juga membuat sulit bagi orang untuk keluar dari Berlin Barat karena harus melewati serangkaian peemeriksaan ketat. Berbagai negosiasi diplomatik telah dilakukan sebagai respon atas Tembok Berlin yang melibatkan beberapa tokoh politik terkenal, termasuk Presiden Kennedy. Pada tahun 1963, Kennedy menyampaikan pidato terkenal yang menyatakan solidaritas kepada penduduk Berlin Barat dan menyatakan bahwa Berlin Barat merupakan pulau demokrasi dan kebebasan di lautan komunisme. Tembok Berlin meminta banyak nyawa, dengan kematian pertama terjadi pada tahun 1961 ketika Ida Siekmann melompat keluar dari jendela lantai tiga untuk sampai ke Jerman Barat. Pada tahun 1989, seiring dengan jatuhnya komunisme, warga di kedua sisi Berlin bekerja sama untuk meruntuhkan tembok tersebut. Keruntuhan Tembok Berlin adalah peristiwa monumental dan sering digunakan pula sebagai simbol runtuhnya komunisme