Bitte, Lesen Sie ! Das ist sehr Interessant

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Twitter

Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik

Posted by Nini Kasvia Haris - -

Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


A.    Linguistik Sinkronik
1.     Pengertian Linguistik Sinkronik
Kata Sinkronis berasal dari bahasa Yunani “syn” yang berarti “dengan”, dan “khronos” yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, “linguistik sinkronis mempelajari bahasa sezaman”. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa reformasi saja.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas”.

Beberapa ahli mengemukakan masing-masing pendapatnya mengenai pengertian linguistik sinkronik dalam beberapa buah buku. Diantaranya Abdul Chaer di dalam buku Linguistik Umum (2003), Mansoer Pateda dalam bukunya Linguistik, Sebuah Pengantar (1988) dan J.W.M Verhaar dalam bukunya Pengantar Linguistik (1984).
-          Menurut Abdul  Chaer (2003 : 14) Linguistik Sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas.  Studi Linguistik Sinkronik ini bisa juga disebut sebagai linguistik deskriptif, karena berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada masa tertentu.
-          Menurut Pateda (1988 : 48) Istilah sinkronik dan diakronik dipopulerkan oleh Ferdinand de Saussure. Linguistik sinkronik mempersoalkan bahasa pada masa tertentu. Bersifat mendatar, horisontal.
-          Menurut Verhaar (1984 : 6-7) Linguistik sinkronik (dari Yunani syn ‘dengan’,’bersama’ dan khronos ‘waktu’) berlainan bidangnya dari linguistik diakronis. Dalam linguistik sinkronik, setiap bahasa yang dianaliasa tanpa memperhatikan perkembangan yang terjadi pada masa lampau. Yang tampak dalam analisis sinkronis ialah  apa yang lazim disebut struktur ( yang dalam buku ini disebut sistematik), misalnya hubungan antara imbuhan dan dasar, hubungan antar-bunyi, hubungan antar-bagian kalimat, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari/mengkaji struktur suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu/masa tertentu dan kajiannya lebih difokuskan kepada struktur bahasanya bukan perkembangannya.

2.    Ciri-ciri Linguistik Sinkronik
a.       Mengkaji bahasa pada masa tertentu
b.      Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya)
c.       Bersifat horizontal dan mendatar, karena tidak ada perbandingan bahasa dari masa ke masa.
d.      Cakupan kajian lebih sempit
e.       Memiliki sistematis yang tinggi
f.        Bersifat lebih serius dan sulit
g.       Bersifat deskriptif, adanya penggambaran bahasa apa adanya pada masa tertentu
h.      Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.

3.     Contoh Linguistik Sinkronik
Adapun contoh dari linguistik sinkronik beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a.    Penelaahan bahasa Sunda pada masa kerajaan hindu budha.
b.   Mengkaji penggunaan bahasa Melayu pada masa penjajahan.
c.    Menyelidiki bahasa Indonesia pasca sumpah pemuda.
d.   Mengkaji bahasa Indonesia prakemerdekaan.
e.    Menyelidiki bahasa Jawa pada masa penjajahan Belanda.

4.     Tujuan
Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur bahasa pada masa tertentu.

B.    Linguistik Diakronik
1.     Pengertian Diakronik
Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, “dia” yang berarti “melalui”, dan “khronas” yang berarti “waktu/ masa”. Dengan demikian, yang dimaksud dengan “linguistik diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa”. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai kini.
Linguistik diakronis adalah  semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun.
Dalam KBBI linguistik diakronik yaitu segala sesuatu yang berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis.
Beberapa ahli mengemukakan masing-masing pendapatnya mengenai pengertian linguistik diakronik dalam beberapa buah buku. Abdul Chaer di dalam buku Linguistik Umum (2003), Mansoer Pateda dalam bukunya Linguistik, Sebuah Pengantar (1988) dan J.W.M Verhaar dalam bukunya Pengantar Linguistik (1984).
Menurut Chaer (2003 : 14) Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa (atau bahasa-bahasa) pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahsa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut (kalau bahasa tersebut sudah punah, seperti bahasa Latin dan bahasa Sansekerta), atau sampai zaman sekarang (kalau bahasa itu masih tetap hidup, seperti bahasa Jawa dan bahasa Arab). Kajiannya bersifat historis dan komparatif.
Menurut Verhaar (1984 : 6-7) Linguistik diakronik (dari Yunani dia ‘melalui’ dan khronos ‘waktu’,’masa’) adalah penyelidikan tentang perkembangan suatu bahasa.
Menurut Pateda (1988 : 48) Linguistik diakronik ingin mempersoalkan, menguraikan, atau menyelidiki perkembangan bahasa dari masa ke masa. Linguistic diakronik dapat juga disamakan dengan lenguistik historis. Jadi, sifatnya adalah vertikal.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis) seiring berlalunya waktu (masa).

2.     Ciri-ciri Linguistik Diakronik
Adapun ciri linguistik diakronik yaitu:
a.          Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa
b.          Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya
c.           Bersifat historis atau komparatif
d.          Bersifat vertical
e.          Terdapat konsep perbandingan
f.            Cakupan kajian lebih luas
g.         Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka
h.         Memiliki ciri evolusi
i.           Tidak memiliki sistematis yang tinggi
j.           Tidak mengubah sistem.

3.     Contoh Linguistik Diakronik
Beberapa contoh linguistik diakronik diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Perkembangan bahasa melayu pada awal adanya hingga sekarang.
b.      Perkembangan bahasa sansekerta dari awal kemunculannya hingga kepunahannnya.
c.       Perkembangan bahasa Indonesia, dari awal di bentuk hingga sekarang.

4.     Tujuan
Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa.

C.      Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
1.      Mengkaji tentang bahasa
2.      Pengkajiannya bersifat ilmiah
3.      Merupakan cabang linguistic

D.    Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
-          Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik, pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik.
Contoh : Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir ‘melepa’, dan décrépir, ‘mengupas lepa’. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin décrepitus, ‘usang karena usia’, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang melupakan asal kata ini.
Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, ‘tuan rumah’, semula adalah gasti, dan jamak hant ‘tangan’ semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik.

E.     Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas, yakni:
-          Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.
-          Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal, tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka.



Bab III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas menganai linguistik sinkronik dan diakronik, dapat disimpulkan bahwasannya antara linguistik sinkronik dan diakronik itu berbeda. Dimana, linguistik sinkronik dalam mengkajidan menyelidiki bahasa hanya pada satu masa saja, misalnya kita menyelidiki bahasa Sunda pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Sedangkan linguistik diakronik, menyelidiki dan menganalisis perkembangan bahasa dari masa ke masa. Misalnya, bagaimana perkembangan bahasa Sunda dari mula adanya hingga sekarang.
Namun dibalik perbedaannya, antara linguistik sinkronik dan diakronik itu juga memiliki satu kesamaan yaitu, keduanya sama-sama mengkaji bahasa. Artinya, objek yang menjadi kajian dari linguistik sinkronik dan diakronik itu adalah bahasa. Bahasa di sini tidak hanya terpatok pada satu bahasa saja. kita bebas untuk menentukan sendiri bahasa apa yang akan ditelaah atau diselidiki perkembangannya. 

6 Responses so far.

  1. Unknown says:

    Gan Kalu Ngepost warna tulisan dan backgroun di sessuaikan agar tulisan jelas, janngan backgroound gelap tulisan juga gelap.

  2. Unknown says:

    Gan kalau ngepost, Tulisan sama background di sesuaikan. Kalau Background nya gelap Text nya di buat cerah

  3. Unknown says:

    Makasih ya membantu sekali

  4. Unknown says:

    makasih paparannya..

Leave a Reply